Temayang. Pada tanggal 20 September 2023 MTs Islamiyah Temayang bersama tim UPT. Puskesmas Temayang bekerjasama mengadakan sosialisasi Aksi Bergizi bertempat di Halaman Madrasah pada jam 08.00 – 09.00. Kegiatan ini dihadiri oleh Peserta Didik Putri MTs Islamiyah Temayang.
Gerakan Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik dalam membiasakan meminum Tablet Tambah Darah dan selalu mengonsumsi gizi seimbang.
Kegiatan diawali dengan ice breaking dari tim narasumber dilanjutkan dengan penjelasan materi mengenai Anemia dan Stunting. Lalu peserta didik putri dan petugas Puskesmas senam bersama,kemudian dirangkai dengan makan bersama sama dengan menu yang bergizi, nasi, lauk, sayur dan buah.
Ibu Wakakur ( Bu Erni) mengatakan " Acara ini sangat bagus sekali, karena bisa mendidik anak anak untuk hidup sehat, dengan makan makan yang bergizi" .
Bapak Wakasis ( Bpk Soleh) juga memberikan penguatan tentang kegiatan ini, untuk dijadikan suatu pembiasan sarapan pagi bersama dengan menu yang sehat tentunya, agar siswa siswi terbiasa sarapan pagi dengan nasi, semoga angan angan ini bisa terealisasi,Aamiin...
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 32%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa tiga sampai empat dari sepuluh remaja puteri di Indonesia menderita anemia. Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah malnutrisi, baik karena defisiensi besi maupun karena cacingan, khususnya di daerah dengan sanitasi rendah dan akses terhadap air bersih yang terbatas.
Jika dibiarkan, anemia berisiko memengaruhi kesehatan remaja, misalnya gangguan pada kesehatan jantung, paru, kehamilan, tumbuh kembang, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menghambat perkembangan remaja untuk produktif, kreatif, dan berdaya saing di masa depan.
Ditambahkan oleh narasumber, untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah melalui puskesmas telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan MTS/SMP dan SMA/SMK Sederajat.
Sedangkan pada analisis Stunting pada remaja, biasanya disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama. Namun presentasi Stunting pada remaja mengalami penurunan 30,8 persen pada Riskesdas 2018, sehingga dapat disimpulkan bahwa Asupan makanan sudah memenuhi standar gizi yang baik dan seimbang.
Hal menarik dalam kegiatan tersebut adalah tim nakes langsung mengecek “ISI PIRINGKU” peserta didik untuk melihat apakah komposisi bekal mereka sudah memenuhi standar Komposisi dari Kementerian Kesehatan RI terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur, serta 50% karbohidrat dan protein dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat.
Semoga kegiatan Aksi Bergizi ini mampu menumbuhkan kesadaran peserta didik dalam memahami pentingnya mempraktikkan perilaku hidup sehat dan minum tablet tambah darah secara rutin dan terjadwal sehingga berbagai permasalahan kesehatan pada remaja sekolah dapat dicegah lebih awal.
Post A Comment:
0 comments: